Apakah IM3 dan Indosat Sama? Ini Jawabannya!

Pasha Pratama

Banyak orang yang bingung tentang perbedaan antara IM3 dan Indosat. Apakah mereka sama atau berbeda? Apakah mereka masih beroperasi secara terpisah atau sudah merger? Apa dampaknya bagi pelanggan? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan informasi terbaru dari sumber-sumber terpercaya.

Indosat dan IM3: Sejarah Singkat

Indosat adalah salah satu merek penyedia jasa telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan seperti internet, telepon, dan televisi kabel. Di sisi lain, IM3 adalah merek anak perusahaan dari Indosat yang mengkhususkan diri pada layanan seluler prabayar.

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan negara yang bernama Perusahaan Negara Telekomunikasi Indonesia (Perumtel). Pada tahun 1980, perusahaan ini berubah menjadi perusahaan perseroan terbatas (PT) dengan nama PT Indonesian Satellite Corporation (Persero) atau Indosat. Pada tahun 1994, Indosat meluncurkan layanan seluler GSM pertamanya dengan merek Satelindo.

Pada tahun 2001, Indosat mengakuisisi PT Bimagraha Telekomindo, sebuah perusahaan seluler yang memiliki merek IM3. Dengan demikian, IM3 menjadi salah satu merek dagang dari Indosat. Pada tahun 2003, Indosat menggabungkan Satelindo dan IM3 menjadi satu merek yaitu Indosat GSM.

Pada tahun 2008, Indosat berganti nama menjadi Indosat Ooredoo setelah mendapatkan investasi dari Ooredoo Group, sebuah perusahaan telekomunikasi asal Qatar. Pada tahun 2015, Indosat Ooredoo memisahkan merek IM3 dari merek utamanya dan memberinya nama IM3 Ooredoo.

Indosat dan IM3: Status Terkini

Pada tahun 2021, terjadi peristiwa besar dalam industri telekomunikasi Indonesia yaitu merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia (Tri), sebuah perusahaan seluler yang dimiliki oleh CK Hutchison Holdings Limited asal Hong Kong. Merger ini diumumkan pada bulan Agustus 2021 dan resmi beroperasi pada tanggal 4 Januari 2022.

Perusahaan hasil merger ini bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (IOH) dan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel. IOH memiliki lebih dari 100 juta pelanggan aktif dan lebih dari 43 ribu site jaringan seluler.

Lalu bagaimana dengan nasib IM3 dan Tri setelah merger? Menurut keterangan resmi dari IOH, IM3 dan Tri sama-sama menjadi produk dari IOH. Artinya, mereka masih beroperasi secara mandiri dengan merek masing-masing tetapi berada di bawah naungan IOH.

Indosat dan IM3: Dampak bagi Pelanggan

Merger antara Indosat Ooredoo dan Tri tentu saja membawa dampak bagi pelanggan dari kedua perusahaan tersebut. Salah satu dampak positifnya adalah peningkatan kualitas jaringan seluler yang lebih luas dan lebih baik.

IOH sedang melakukan integrasi jaringan dengan teknologi MOCN (Multi-Operator Core Network) yang memungkinkan pelanggan IM3 dan Tri untuk menggunakan jaringan yang sama tanpa harus berganti kartu SIM atau nomor telepon. Integrasi ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022 atau kuartal I 2023.

Selain itu, IOH juga berencana untuk mengembangkan layanan digital lainnya seperti data center hyperscale berstandar global, BDx Indonesia, serta layanan 5G yang sudah diujicobakan di beberapa daerah seperti Jakarta dan Bali. IOH ingin menjadi digital enabler bagi masyarakat Indonesia dengan menyediakan pengalaman digital kelas dunia.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa IM3 dan Indosat tidak sama tetapi juga tidak berbeda. Mereka adalah dua merek produk yang berasal dari perusahaan yang sama yaitu IOH. Mereka masih beroperasi secara mandiri tetapi juga saling terintegrasi.

Merger antara Indosat Ooredoo dan Tri menjadi IOH merupakan peristiwa penting dalam industri telekomunikasi Indonesia yang memberikan manfaat bagi pelanggan dari kedua perusahaan tersebut. Pelanggan bisa menikmati jaringan seluler yang lebih luas dan lebih baik, serta layanan digital lainnya yang inovatif dan berkualitas.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer