Apakah Indosat Termasuk Telkomsel? Ini Jawaban dan Sejarahnya

Bagas Setyawan

Indosat dan Telkomsel adalah dua nama besar di industri telekomunikasi Indonesia. Keduanya memiliki jutaan pelanggan dan menawarkan berbagai layanan komunikasi, seperti telepon seluler, internet, dan multimedia. Namun, apakah Indosat termasuk Telkomsel? Atau sebaliknya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui sejarah dan perkembangan kedua perusahaan ini. Berikut adalah rangkuman singkatnya.

Indosat: Dari BUMN ke Swasta

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit Intelsat. Perusahaan ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dan International Telephone & Telegraph (ITT), sebuah perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat.

Pada tahun 1980, pemerintah Indonesia mengambil alih saham ITT di Indosat dan menjadikannya sebagai badan usaha milik negara (BUMN). Sebagai BUMN, Indosat kemudian mendirikan Telkomsel pada tahun 1995 bersama dengan BUMN lainnya, yaitu PT Telkom. Telkomsel adalah operator seluler pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi GSM.

Pada tahun 2002, pemerintah Indonesia menjual sebagian besar saham Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia (STT), sebuah perusahaan telekomunikasi Singapura. STT kemudian menjual saham Indosat kepada Qatar Telecom (Qtel), yang kini dikenal sebagai Ooredoo, pada tahun 2008. Saat ini, Ooredoo memiliki 65,6% saham Indosat, sementara sisanya dimiliki oleh publik.

Telkomsel: Dari Patungan ke Monopoli

Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai perusahaan patungan antara Indosat dan Telkom, dua BUMN telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki misi untuk menyediakan layanan komunikasi seluler dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Pada tahun 2001, Telkom membeli saham Indosat di Telkomsel sebesar 35%, sehingga menjadi pemegang saham mayoritas dengan 65% saham. Sementara itu, Singapore Telecom (Singtel), sebuah perusahaan telekomunikasi Singapura, membeli saham Telkomsel sebesar 35% dari PT Setdco Buana Investama, sebuah perusahaan swasta Indonesia.

Saat ini, Telkom masih memiliki 65% saham Telkomsel, sementara Singtel memiliki 35% saham. Telkomsel menjadi operator seluler terbesar di Indonesia dengan lebih dari 200 juta pelanggan. Perusahaan ini juga memiliki pangsa pasar lebih dari 50% di industri telekomunikasi seluler Indonesia.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Indosat tidak termasuk Telkomsel, maupun sebaliknya. Keduanya adalah perusahaan yang berbeda dan bersaing di pasar telekomunikasi Indonesia. Namun, keduanya memiliki hubungan sejarah yang erat, karena pernah menjadi mitra dalam mendirikan Telkomsel.

Indosat dan Telkomsel juga mengalami perkembangan yang berbeda. Indosat berubah dari BUMN menjadi perusahaan swasta yang dimiliki oleh Ooredoo, sementara Telkomsel tetap menjadi BUMN yang dikuasai oleh Telkom dan Singtel. Kedua perusahaan ini juga memiliki strategi dan produk yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.

Demikianlah artikel terupdate tentang apakah Indosat termasuk Telkomsel. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang industri telekomunikasi Indonesia.
.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer