Apakah XL Termasuk Indosat? Fakta dan Spekulasi di Balik Isu Merger

Arsyila Rabbani

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna telekomunikasi yang sangat besar. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada akhir tahun 2020 terdapat sekitar 436 juta pelanggan telepon seluler di Indonesia, dengan penetrasi layanan seluler mencapai 158,9 persen.

Dengan jumlah pelanggan yang sangat besar, persaingan antara operator telekomunikasi di Indonesia pun semakin ketat. Beberapa operator telekomunikasi bahkan melakukan merger atau penggabungan usaha untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis.

Salah satu merger yang baru-baru ini menjadi perhatian publik adalah merger antara PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia. Merger ini resmi dilakukan pada tanggal 4 Januari 2022, dengan nama perusahaan gabungan PT Indosat Ooredoo Hutchison.

Perusahaan gabungan Indosat dan Tri Indonesia ini akan menjadi operator seluler terbesar kedua di Indonesia setelah PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. Menurut laporan Open Signal, Indosat-Tri memiliki pangsa pasar sekitar 32 persen, sedangkan Telkomsel memiliki pangsa pasar sekitar 47 persen.

Lalu, bagaimana dengan operator telekomunikasi lainnya? Apakah mereka akan mengikuti jejak Indosat-Tri untuk melakukan merger? Salah satu operator telekomunikasi yang sering disebut-sebut sebagai kandidat merger adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL).

XL Axiata merupakan operator seluler terbesar ketiga di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 16 persen. Menurut laporan Open Signal, XL Axiata memiliki kecepatan download tertinggi kedua setelah Telkomsel, yaitu 12,6 Mbps.

Namun, XL Axiata juga menghadapi tantangan dalam hal pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Pada kuartal ketiga tahun 2021, XL Axiata mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 1,8 persen secara tahunan menjadi Rp19,8 triliun. Sementara itu, laba bersihnya turun sebesar 23,5 persen secara tahunan menjadi Rp1 triliun.

Dengan kondisi tersebut, apakah XL Axiata akan melakukan merger dengan operator telekomunikasi lainnya? Salah satu operator telekomunikasi yang sering dikaitkan dengan XL Axiata adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Smartfren merupakan operator seluler terkecil di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 5 persen. Smartfren juga merupakan satu-satunya operator seluler yang menggunakan teknologi CDMA di Indonesia. Smartfren memiliki keunggulan dalam hal pengalaman bermain game dan layanan suara over-the-top (OTT), menurut laporan Open Signal.

Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys pernah menyatakan bahwa perseroan terbuka untuk melakukan merger dengan operator telekomunikasi lainnya, termasuk XL Axiata. Menurutnya, merger adalah salah satu opsi untuk membesarkan telekomunikasi di Indonesia.

Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak XL Axiata maupun Smartfren mengenai rencana merger tersebut. Oleh karena itu, isu merger antara XL Axiata dan Smartfren masih sebatas spekulasi belaka.

Jadi, apakah XL termasuk Indosat? Jawabannya adalah tidak. XL Axiata dan Indosat adalah dua perusahaan yang berbeda dan tidak memiliki hubungan bisnis apapun. Meskipun keduanya merupakan operator telekomunikasi yang bersaing di pasar Indonesia, keduanya tidak memiliki rencana untuk melakukan merger.

Sumber: , , , ,
.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer