Bagaimana Struktur Pemegang Saham XL Axiata dan Apa Dampaknya bagi Pelanggan?

Dimas Mardiansyah

XL Axiata adalah salah satu operator seluler terbesar di Indonesia yang menawarkan berbagai produk dan layanan telekomunikasi, seperti XL Prabayar, XL Prioritas, XL Home, XL Business Solutions, AXIS, dan Live.On. XL Axiata juga merupakan bagian dari Axiata Group Berhad, salah satu grup industri telekomunikasi terbesar di Asia yang beroperasi di 11 negara.

Lalu, siapa saja pemegang saham XL Axiata dan bagaimana strukturnya? Apakah ada perubahan dalam kepemilikan saham XL Axiata dalam beberapa tahun terakhir? Dan apa pengaruhnya bagi pelanggan dan kinerja perusahaan?

Siapa Saja Pemegang Saham XL Axiata?

Berdasarkan data per 31 Juli 2023, pemegang saham XL Axiata terdiri dari:

  • Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (Axiata Group Berhad) dengan jumlah saham 8.697.163.762 saham atau 66,25% dari total saham.
  • Masyarakat dengan jumlah saham 4.374.779.103 saham atau 33,32% dari total saham.
  • Saham Treasuri dengan jumlah saham 56.487.800 saham atau 0,43% dari total saham.

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. adalah perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Axiata Investments (Labuan) Limited, yang merupakan anak perusahaan dari Axiata Group Berhad. Axiata Group Berhad adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia Securities Berhad sejak 28 April 2008 dan memiliki kepentingan mayoritas atau strategis di operator seluler di Malaysia, Indonesia, Sri Lanka, Bangladesh, Kamboja, Pakistan, Nepal, Myanmar, Laos, Thailand, dan Filipina.

Axiata Group Berhad juga mendirikan edotco Group yang bergerak di bidang infrastruktur dan layanan telekomunikasi. Visi Axiata Group Berhad adalah memajukan Asia melalui teknologi digital yang inovatif dan inklusif.

Masyarakat adalah pemegang saham yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama atau pengendali perusahaan. Masyarakat dapat berupa individu, lembaga keuangan, perusahaan asing, atau badan usaha lainnya yang membeli dan menjual saham XL Axiata di pasar modal.

Saham Treasuri adalah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari masyarakat dan disimpan di kas perusahaan. Saham Treasuri tidak memiliki hak suara dan dividen.

Bagaimana Perubahan Struktur Pemegang Saham XL Axiata?

Struktur pemegang saham XL Axiata mengalami beberapa perubahan sejak awal berdirinya hingga saat ini. Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi struktur pemegang saham XL Axiata:

  • Pada tahun 1996, PT Grahametropolitan Lestari (GML) menjadi pemegang saham mayoritas XL Axiata dengan mengakuisisi 51% saham dari PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).
  • Pada tahun 2005, GML menjual seluruh sahamnya di XL Axiata kepada Telekom Malaysia Berhad (TM), yang kemudian berganti nama menjadi Axiata Group Berhad pada tahun 2009.
  • Pada tahun 2006, XL Axiata melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 15% sahamnya kepada masyarakat.
  • Pada tahun 2014, XL Axiata mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) dengan nilai transaksi sekitar USD 865 juta. Akuisisi ini meningkatkan pangsa pasar dan jaringan XL Axiata di Indonesia.
  • Pada tahun 2019, XL Axiata melakukan buyback sebanyak 56.487.800 saham atau sekitar 0,43% dari total saham yang beredar.
  • Pada tahun 2021, Ferrymount Investments Limited (FIL), sebuah perusahaan investasi asal Hong Kong, mengambil alih 5% saham XL Axiata dari Axiata Group Berhad dengan nilai transaksi sekitar Rp 1,4 triliun. FIL adalah perusahaan yang dimiliki oleh CK Hutchison Holdings Limited, salah satu konglomerat terbesar di dunia yang bergerak di bidang telekomunikasi, ritel, infrastruktur, energi, dan pelabuhan.

Apa Dampaknya bagi Pelanggan dan Kinerja Perusahaan?

Perubahan struktur pemegang saham XL Axiata dapat memiliki dampak positif maupun negatif bagi pelanggan dan kinerja perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:

  • Dampak positif:
    • Perubahan pemegang saham dapat membawa modal, teknologi, pengalaman, dan jaringan baru yang dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan XL Axiata.
    • Perubahan pemegang saham dapat memperluas pasar potensial dan peluang kerjasama dengan operator seluler lainnya di kawasan Asia atau global.
    • Perubahan pemegang saham dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan investor terhadap XL Axiata.
  • Dampak negatif:
    • Perubahan pemegang saham dapat menimbulkan konflik kepentingan atau persaingan antara pemegang saham utama atau pengendali perusahaan.
    • Perubahan pemegang saham dapat mengubah visi, misi, strategi, budaya, atau manajemen perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja dan loyalitas karyawan XL Axiata.
    • Perubahan pemegang saham dapat menurunkan keterlibatan dan partisipasi masyarakat sebagai pemegang saham minoritas XL Axiata.

Kesimpulan

XL Axiata adalah salah satu operator seluler terbesar di Indonesia yang merupakan bagian dari Axiata Group Berhad, salah satu grup industri telekomunikasi terbesar di Asia. Struktur pemegang saham XL Axiata mengalami beberapa perubahan sejak awal berdirinya hingga saat ini. Perubahan struktur pemegang saham XL Axiata dapat memiliki dampak positif maupun negatif bagi pelanggan dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi pelanggan dan investor untuk memantau perkembangan struktur pemegang saham XL Axiata dan dampaknya bagi bisnis telekomunikasi di Indonesia.
.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer