Daur Ulang Telkomsel: Langkah Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Pasha Pratama

Telkomsel, sebagai salah satu penyedia layanan telekomunikasi terdepan di Indonesia, telah mengambil langkah progresif dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Salah satu inisiatif yang patut diperhatikan adalah program daur ulang yang mereka terapkan.

Dalam upaya untuk mengurangi limbah elektronik dan memaksimalkan penggunaan sumber daya, Telkomsel telah memulai fase ‘ready for recycle’ atau masa daur ulang. Ini adalah periode di mana nomor-nomor yang tidak lagi aktif dan telah melewati masa tenggang diberikan kesempatan untuk dihidupkan kembali atau didaur ulang.

Mengapa Daur Ulang Penting?

Daur ulang nomor telepon tidak hanya membantu dalam mengurangi jumlah sampah elektronik tetapi juga memungkinkan sumber daya seperti nomor telepon yang terbatas ini untuk dimanfaatkan kembali. Ini mencerminkan komitmen Telkomsel terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan pelestarian lingkungan.

Bagaimana Proses Daur Ulang Berlangsung?

Setelah nomor telepon melewati masa tenggangnya, Telkomsel memberikan periode tambahan sebelum nomor tersebut masuk ke dalam fase daur ulang. Jika dalam periode ini pemilik nomor tidak melakukan reaktivasi, maka nomor tersebut akan siap untuk didaur ulang.

Apa Itu Masa ‘Ready for Recycle’?

Masa ‘ready for recycle’ adalah periode setelah 175 hari berakhirnya masa tenggang. Selama waktu ini, jika pemilik nomor tidak mengambil tindakan untuk memperpanjang masa aktifnya, maka nomor tersebut akan siap untuk proses daur ulang.

Langkah-Langkah Menuju Keberlanjutan

Telkomsel telah menunjukkan inisiatif yang kuat dalam mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan. Dengan program daur ulang ini, mereka tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan tetapi juga memberikan contoh bagi industri lain untuk mengikuti jejak serupa.

Dengan langkah-langkah seperti ini, kita dapat berharap bahwa masa depan teknologi dan komunikasi akan lebih hijau dan lebih bertanggung jawab terhadap planet yang kita huni bersama.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer