Indosat: Perusahaan Telekomunikasi yang Berubah Kepemilikan dari AS ke Qatar

Modisa Ratnasari

Indosat adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan seluler, tetap, dan data. Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit Intelsat.

Pada tahun 1980, Indosat menjadi badan usaha milik negara (BUMN) setelah pemerintah Indonesia membeli seluruh sahamnya dari International Telephone and Telegraph (ITT), perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat yang mendirikan Indosat.

Pada tahun 1994, Indosat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange, menjadikannya perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang go public. Pada tahun 2002, pemerintah Indonesia menjual 41,94 persen saham Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia (STT), sebuah perusahaan investasi asal Singapura.

Pada tahun 2003, Indosat melakukan merger dengan dua anak usahanya, yaitu Satelindo dan IM3, untuk memperkuat posisinya di pasar telekomunikasi seluler. Pada tahun 2005, Indosat mengubah logo dan identitas mereknya menjadi lebih modern dan dinamis.

Pada tahun 2008, STT menjual seluruh sahamnya di Indosat kepada Qatar Telecom (Qtel), sebuah perusahaan telekomunikasi asal Qatar. Qtel kemudian mengubah namanya menjadi Ooredoo pada tahun 2013. Pada tahun 2015, Indosat mengikuti jejak induknya dan mengubah namanya menjadi Indosat Ooredoo.

Pada tahun 2022, Indosat Ooredoo melakukan merger dengan Hutchison 3 Indonesia (H3I), operator seluler asal Hong Kong yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 2000. Merger ini menghasilkan perusahaan baru bernama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), yang menjadi operator seluler terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel.

Dengan merger ini, struktur pemegang saham IOH adalah sebagai berikut: Ooredoo Hutchison Asia (OHA), sebuah perusahaan patungan antara Ooredoo dan Hutchison Asia Telecom Group, memiliki 65,6 persen saham; PT Tiga Telekomunikasi Indonesia, sebuah perusahaan milik pengusaha Erick Thohir dan Northstar Group, memiliki 10,8 persen saham; pemerintah Indonesia memiliki 9,6 persen saham; dan sisanya dimiliki oleh publik.

Indosat Ooredoo Hutchison menawarkan layanan komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan merek IM3 dan 3, ditambah jasa-jasa lainnya seperti saluran internet melalui media serat optik dengan merek Indosat HiFi; saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap; serta layanan multimedia dan komunikasi data.
.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer