Indosat: Transformasi dan Masa Depan Telekomunikasi Indonesia

Bagas Setyawan

Indosat, salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, telah melalui berbagai transformasi sejak didirikan pada tahun 1967. Dari awalnya sebagai perusahaan penanaman modal asing yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional, hingga menjadi bagian dari dinamika ekonomi dan politik Indonesia.

Pada era Presiden Soeharto, Indosat diakuisisi dan menjadi BUMN yang mendukung program satelit negara. Namun, pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Indosat dijual kepada Singapore Technologies Telemedia (STT) untuk menambal defisit APBN, sebuah langkah yang menuai kontroversi karena Indosat dianggap sebagai aset strategis.

Kini, setelah berbagai perubahan kepemilikan dan strategi bisnis, Indosat Ooredoo Hutchison hadir sebagai hasil merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. Merger ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi persaingan di industri telekomunikasi Indonesia dan memberikan nilai tambah bagi para pelanggan.

Dengan kepemilikan saham oleh Ooredoo Asia Pte.Ltd sebesar 65%, pemerintah Republik Indonesia sebesar 14,29%, dan publik sebesar 20,71%, Indosat Ooredoo Hutchison berupaya untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Sejarah panjang Indosat mencerminkan perjalanan industri telekomunikasi di Indonesia. Dari masa ke masa, Indosat telah menjadi saksi bisu transformasi teknologi dan perubahan sosial ekonomi bangsa. Kedepannya, dengan dukungan teknologi terkini dan inovasi yang berkelanjutan, Indosat Ooredoo Hutchison siap menghadapi tantangan baru dan memainkan peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia yang terkoneksi dan maju.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer