Siapa yang menjual Indosat? Pertanyaan ini telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku industri telekomunikasi dan masyarakat luas. Setelah melalui proses panjang yang melelahkan, akhirnya terungkap sosok misterius dibalik penjualan salah satu operator seluler terbesar di Indonesia tersebut.
Ooredoo Group, Sang Penjual Tersembunyi
Indosat, yang sebelumnya dikenal sebagai Indosat Ooredoo, ternyata dilepas oleh Ooredoo Group, perusahaan telekomunikasi asal Qatar yang menjadi pemegang saham mayoritas. Pengumuman mengejutkan ini disampaikan pada 30 Maret 2021, mengonfirmasi spekulasi yang telah beredar selama berbulan-bulan.
Ooredoo Group tercatat memiliki 65% saham Indosat, yang diperoleh melalui akuisisi pada tahun 2008 senilai USD 1,8 miliar. Selama kepemilikannya, Ooredoo melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja Indosat, termasuk meluncurkan jaringan 4G dan memperluas jangkauan layanannya.
Alasan Penjualan Indosat
Keputusan Ooredoo Group untuk menjual Indosat dikaitkan dengan beberapa faktor. Salah satunya adalah tekanan finansial yang dihadapi perusahaan akibat pandemi COVID-19. Ooredoo Group melaporkan kerugian bersih sebesar USD 1,1 miliar pada tahun 2020, yang memaksanya untuk melakukan pemotongan biaya dan mendivestasi aset non-inti.
Selain faktor finansial, Ooredoo Group juga ingin fokus pada pasar telekomunikasi yang lebih menguntungkan. Perusahaan memutuskan untuk memprioritaskan investasi di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara, di mana ia melihat pertumbuhan yang lebih besar.
Proses Penjualan yang Panjang
Proses penjualan Indosat berlangsung hampir selama setahun, dengan beberapa perusahaan telekomunikasi yang menyatakan minatnya. Namun, negosiasi dengan potensi pembeli berlarut-larut karena perbedaan nilai valuasi dan persyaratan lainnya.
Pada akhirnya, Ooredoo Group memilih untuk menjual Indosat kepada Hutchison Telecommunications Hong Kong Holdings Limited (CK Hutchison) dengan nilai transaksi mencapai USD 3,4 miliar. Kesepakatan tersebut mencakup seluruh saham Indosat yang dimiliki oleh Ooredoo Group.
Siapa CK Hutchison?
CK Hutchison adalah perusahaan konglomerat multinasional asal Hong Kong yang didirikan oleh Li Ka-shing, salah satu orang terkaya di dunia. Perusahaan ini memiliki bisnis yang beragam, termasuk telekomunikasi, pelabuhan, ritel, dan infrastruktur.
Di bidang telekomunikasi, CK Hutchison memiliki sejumlah anak perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia, termasuk Three UK, Hutchison 3 Indonesia (3 Indonesia), dan Hutchison Telecom (Hong Kong). Dengan akuisisi Indosat, CK Hutchison akan memperkuat posisinya di industri telekomunikasi Indonesia.
Dampak Penjualan Indosat
Penjualan Indosat oleh Ooredoo Group memiliki beberapa dampak yang signifikan:
- Konsolidasi Industri: Akuisisi Indosat oleh CK Hutchison akan semakin mengonsolidasi industri telekomunikasi Indonesia. CK Hutchison akan menjadi operator seluler terbesar kedua di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 25%.
- Peningkatan Kompetisi: Masuknya CK Hutchison ke pasar Indonesia diharapkan akan meningkatkan persaingan di industri telekomunikasi. CK Hutchison dikenal sebagai pemain agresif yang fokus pada penawaran harga yang terjangkau dan layanan berkualitas tinggi.
- Investasi Infrastruktur: CK Hutchison diperkirakan akan melakukan investasi signifikan pada infrastruktur jaringan Indosat untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan layanannya. Hal ini akan menguntungkan pelanggan dan mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia.
Kesimpulan
Penjualan Indosat oleh Ooredoo Group merupakan peristiwa penting dalam industri telekomunikasi Indonesia. Akuisisi oleh CK Hutchison akan membawa dampak signifikan pada lanskap industri dan diharapkan akan meningkatkan persaingan dan mendorong investasi. Sosok misterius di balik penjualan Indosat, Ooredoo Group, akhirnya terungkap, menandakan berakhirnya sebuah era dan dimulainya era baru bagi Indosat.