Kapan Tri Tugas Gereja Lahir? Sejarah dan Perkembangannya

Bagas Setyawan

Tri Tugas Gereja merupakan konsep penting dalam Kekristenan. Gereja memiliki peran vital dalam mewartakan Injil (pemberita), membangun persekutuan (pelayanan), dan melayani dunia (aksi sosial). Namun, kapan sebenarnya Tri Tugas Gereja ini lahir? Artikel ini akan menyajikan secara detail sejarah dan perkembangannya.

Asal-usul Konsep Tri Tugas Gereja

Gagasan Tri Tugas Gereja dapat ditelusuri kembali ke Alkitab. Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus memberikan perintah kepada murid-murid-Nya untuk "pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15). Ayat ini menjadi dasar bagi tugas pemberitaan (misi).

Selain itu, dalam Kitab Kisah Para Rasul, kita melihat bagaimana jemaat Kristen mula-mula berkumpul untuk beribadah, saling menguatkan, dan berbagi sumber daya (Kisah 2:42-47). Ini merupakan awal dari tugas pelayanan (koinonia).

Tugas aksi sosial (diakonia) juga ditemukan dalam Alkitab. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menekankan pentingnya membantu orang miskin dan kurang mampu (1 Korintus 16:1-3).

Perkembangan Historis Tri Tugas Gereja

Meskipun konsep Tri Tugas Gereja sudah ada sejak zaman para rasul, namun gagasan ini baru diformalkan pada abad ke-19. Pencetusnya adalah seorang misionaris bernama Roland Allen.

Dalam bukunya, "Missionary Methods: St. Paul’s or Ours?", Allen berpendapat bahwa gereja perlu fokus pada tiga tugas utama:

  1. Pemberitaan Injil (Misi): Menjangkau orang yang belum mengenal Kristus dan membagikan kabar baik keselamatan.
  2. Pembangunan Persekutuan (Koinonia): Membangun komunitas Kristen yang saling mengasihi, mendukung, dan bertumbuh bersama.
  3. Pelayanan Dunia (Diakonia): Melayani kebutuhan masyarakat, terutama mereka yang miskin dan menderita.

Implementasi Tri Tugas Gereja

Sejak dirumuskan oleh Roland Allen, Tri Tugas Gereja telah menjadi prinsip panduan bagi gereja di seluruh dunia. Gereja-gereja menerapkan ketiga tugas ini dalam berbagai cara, tergantung pada konteks dan kebutuhan masyarakat setempat.

Pemberitaan Injil (Misi): Gereja melakukan penginjilan melalui penjangkauan pribadi, kebaktian penginjilan, dan program pelatihan untuk misionaris.

Pembangunan Persekutuan (Koinonia): Gereja mengadakan ibadah rutin, kelompok pendalaman Alkitab, dan kegiatan sosial untuk membangun komunitas Kristen yang kuat.

Pelayanan Dunia (Diakonia): Gereja memberikan bantuan kepada orang miskin, mendirikan sekolah dan rumah sakit, serta terlibat dalam kegiatan advokasi untuk keadilan sosial.

Tantangan dan Peluang Tri Tugas Gereja

Dalam menjalankan Tri Tugas Gerejanya, gereja menghadapi berbagai tantangan, seperti:

  • Sekularisme dan hilangnya minat terhadap agama
  • Sumber daya yang terbatas
  • Ketidakadilan dan kesenjangan sosial

Namun, di tengah tantangan tersebut, Tri Tugas Gereja tetap relevan dan menawarkan peluang besar bagi gereja untuk:

  • Menjangkau orang-orang yang membutuhkan
  • Membangun komunitas yang penuh kasih
  • Membuat perbedaan positif di dunia

Kesimpulan

Tri Tugas Gereja lahir dari perintah Yesus Kristus dan ajaran Alkitab. Konsep ini diformalkan pada abad ke-19 oleh Roland Allen dan telah menjadi prinsip panduan bagi gereja di seluruh dunia. Gereja senantiasa berusaha mengimplementasikan ketiga tugas ini dalam konteks dan kebutuhan masyarakat setempat, menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk memberikan dampak positif pada dunia.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer