Kampus Tri Jaya selama ini dikenal memiliki ciri khas tersendiri, yaitu lagu "Lir-Ilir" yang diputar setiap pagi sebagai tanda dimulainya aktivitas. Lagu daerah Jawa Tengah itu ternyata memiliki makna mendalam bagi perguruan tinggi swasta terkemuka di Jakarta tersebut.
Sejarah dan Makna Lagu Lir-Ilir
Lagu "Lir-Ilir" diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Lagu ini terinspirasi dari bunyi alat musik tradisional Jawa, yakni suling bambu yang ditiup secara berulang-ulang.
Bait pertama lagu "Lir-Ilir" berbunyi:
Lir-ilir, tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar
Cidro wani
Baris-baris tersebut menggambarkan pemandangan sawah yang subur dan hijau, serta kebahagiaan pengantin baru. Lagu ini juga mengandung pesan moral, yaitu untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Alasan Tri Jaya Memilih Lagu Lir-Ilir
Pada tahun 1966, Tri Jaya didirikan oleh Yayasan Karya Bhakti. Para pendiri memilih lagu "Lir-Ilir" sebagai lagu wajib kampus karena beberapa alasan berikut:
1. Semangat Perjuangan dan Pantang Menyerah
Tri Jaya dibangun di tengah situasi sulit setelah Indonesia merdeka. Lagu "Lir-Ilir" dipilih untuk membangkitkan semangat perjuangan dan pantang menyerah dalam menggapai cita-cita.
2. Menghargai Budaya Lokal
Tri Jaya merupakan perguruan tinggi yang menjunjung tinggi budaya lokal. Pemilihan lagu "Lir-Ilir" sebagai lagu kampus menjadi bukti apresiasi terhadap budaya Jawa yang telah mengakar kuat di masyarakat Indonesia.
3. Sarana Pemersatu
Tri Jaya terdiri dari mahasiswa dan dosen dari berbagai latar belakang. Lagu "Lir-Ilir" yang universal dan mudah dihafal diharapkan dapat menjadi sarana pemersatu dan membangun kebersamaan di kampus.
4. Harapan akan Masa Depan yang Cerah
Bait terakhir lagu "Lir-Ilir" berbunyi:
Ojo lali, memet iku mung kari
Puniku wus lali, kari yo podo
Bait ini mengandung pesan bahwa kesenangan duniawi hanyalah sementara. Tri Jaya berharap mahasiswanya dapat meraih kesuksesan di masa depan, namun tidak melupakan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan.
Implementasi Lagu Lir-Ilir di Tri Jaya
Lagu "Lir-Ilir" diterapkan secara konsisten di lingkungan kampus Tri Jaya. Lagu ini diputar setiap pagi pukul 07.00 WIB melalui pengeras suara di seluruh area kampus. Selain itu, lagu "Lir-Ilir" juga digunakan sebagai pengiring upacara bendera dan acara-acara resmi lainnya.
Mahasiswa dan dosen Tri Jaya juga diwajibkan untuk menghafal dan menyanyikan lagu "Lir-Ilir" pada kesempatan tertentu. Hal ini bertujuan untuk memupuk rasa kebanggaan dan kekeluargaan di antara warga kampus.
Dampak Positif Lagu Lir-Ilir
Pemilihan lagu "Lir-Ilir" sebagai lagu kampus Tri Jaya memberikan dampak positif yang signifikan. Lagu ini telah menjadi:
- Simbol semangat perjuangan dan identitas kampus
- Sarana pemersatu dan membangun kebersamaan
- Pengingat akan nilai-nilai luhur budaya Jawa
- Inspirasi bagi mahasiswa untuk meraih kesuksesan di masa depan
Penutup
Lagu "Lir-Ilir" telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kampus Tri Jaya selama lebih dari setengah abad. Lagu ini tidak hanya menjadi pengiring aktivitas sehari-hari, tetapi juga mengandung pesan mendalam yang terus menginspirasi warga kampus untuk berprestasi dan menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Pemilihan lagu "Lir-Ilir" sebagai lagu kampus Tri Jaya merupakan bukti apresiasi terhadap budaya lokal dan semangat pantang menyerah yang menjadi kunci kesuksesan perguruan tinggi ini.