Mengapa Indosat Mengalami Kerugian?

Dimas Mardiansyah

Pada tahun 2020, PT Indosat Tbk (ISAT) menghadapi tantangan yang signifikan yang berujung pada kerugian bersih sebesar Rp716,7 miliar. Meskipun pendapatan perusahaan mengalami peningkatan, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap hasil finansial ini.

Peningkatan Beban Operasional

Salah satu faktor utama adalah peningkatan beban operasional yang mencapai Rp25,53 triliun, naik 16,6% dari tahun sebelumnya. Beban ini terutama disebabkan oleh biaya karyawan dan depresiasi serta amortisasi.

Penjualan Menara

Pada tahun 2019, ISAT berhasil mencatatkan laba bersih berkat keuntungan dari penjualan menara. Namun, pada tahun 2020, tidak ada penjualan aset serupa yang bisa menutupi beban operasional yang meningkat.

Tantangan Eksternal

Tahun 2020 juga diwarnai oleh pandemi COVID-19 dan persaingan harga yang ketat dari operator lain. Hal ini menambah tekanan pada kinerja finansial perusahaan.

Strategi dan Pertumbuhan

Meskipun menghadapi kerugian, Indosat Ooredoo tetap berhasil menjaga momentum pertumbuhannya dengan fokus pada penawaran yang relevan dan inovasi layanan digital. Pendapatan selular tumbuh sebesar 11,6% menjadi Rp23,1 triliun dan EBITDA mencapai Rp11,4 triliun.

Kesimpulan

Kerugian yang dialami oleh Indosat pada tahun 2020 merupakan hasil dari berbagai faktor internal dan eksternal. Namun, dengan strategi yang tepat dan adaptasi terhadap perubahan pasar, Indosat Ooredoo tetap optimis untuk masa depan.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer