Mengapa Sering Terjadi Kesalahpahaman antara Tri Darma dan Perjuangan Rakyat?

Modisa Ratnasari

Pendahuluan

Tri Darma merupakan pedoman hidup bagi mahasiswa Indonesia yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sementara itu, perjuangan rakyat merujuk pada upaya kolektif masyarakat untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, atau politik mereka. Meskipun kedua konsep ini saling terkait, sering kali terjadi kesalahpahaman di antara keduanya. Artikel ini akan mengupas berbagai faktor yang menyebabkan kesalahpahaman tersebut dan mengusulkan cara untuk mengatasinya.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kesalahpahaman

1. Persepsi yang Berbeda

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kesalahpahaman adalah persepsi yang berbeda tentang peran Tri Darma dan perjuangan rakyat. Banyak mahasiswa memandang Tri Darma hanya sebagai kewajiban akademis, sementara sebagian lainnya percaya bahwa itu hanyalah cara untuk meningkatkan nilai mereka. Di sisi lain, sebagian orang memandang perjuangan rakyat sebagai konflik fisik atau gerakan politik, bukan sebagai upaya yang sah untuk memajukan masyarakat.

2. Kurangnya Pemahaman tentang Konteks Historis

Kesalahpahaman juga dapat timbul dari kurangnya pemahaman tentang konteks historis di mana Tri Darma dan perjuangan rakyat berkembang. Tri Darma awalnya dicetuskan pada awal abad ke-20 sebagai respons terhadap gerakan nasionalis Indonesia. Ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi kaum terpelajar untuk menggunakan pengetahuan mereka untuk memajukan negara. Pada saat yang sama, perjuangan rakyat telah menjadi bagian integral dari sejarah Indonesia, dengan akarnya dalam perlawanan terhadap kolonialisme dan penindasan.

3. Pengaruh Media dan Politik

Media dan politisi sering kali memperburuk kesalahpahaman dengan menggambarkan Tri Darma sebagai terpisah dari perjuangan rakyat. Misalnya, media mungkin menyoroti pencapaian akademis mahasiswa tanpa memperhatikan keterlibatan mereka dalam kegiatan sosial. Politisi juga mungkin menggunakan perjuangan rakyat untuk tujuan mereka sendiri, mengabaikan kontribusi mahasiswa.

4. Kegagalan Institusi

Institusi pendidikan juga memiliki peran dalam kesalahpahaman ini. Kurikulum sering kali tidak mengajarkan mahasiswa tentang hubungan antara Tri Darma dan perjuangan rakyat. Selain itu, beberapa kampus mungkin enggan mengizinkan mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan politik atau sosial, dengan alasan kekhawatiran akan mengganggu studi mereka.

Cara Mengatasi Kesalahpahaman

1. Pendidikan dan Penyadaran

Cara utama untuk mengatasi kesalahpahaman ini adalah melalui pendidikan dan penyadaran. Institusi pendidikan harus meninjau kurikulum mereka untuk memastikan bahwa mereka mencakup hubungan antara Tri Darma dan perjuangan rakyat. Kampus juga harus mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan masyarakat, menunjukkan bagaimana kedua hal tersebut dapat saling memperkuat.

2. Dialog dan Diskusi

Dialog dan diskusi juga penting untuk menjembatani kesenjangan dan membangun pemahaman yang lebih baik. Mahasiswa, akademisi, dan aktivis harus berpartisipasi dalam percakapan terbuka tentang peran mereka masing-masing dalam memajukan masyarakat. Dialog-dialog ini dapat membantu mengatasi stereotip dan mengembangkan pemahaman yang lebih bernuansa tentang Tri Darma dan perjuangan rakyat.

3. Peran Media dan Politisi

Media dan politisi harus juga memainkan peran yang lebih bertanggung jawab dalam membentuk pemahaman publik. Mereka harus menyajikan pandangan yang seimbang dan akurat tentang Tri Darma dan perjuangan rakyat, menekankan hubungan dan saling ketergantungan mereka. Mereka juga harus menghindari penggunaan retorika yang mengadu domba yang hanya memperdalam kesalahpahaman.

4. Kolaborasi dan Kemitraan

Kolaborasi dan kemitraan antara mahasiswa, akademisi, dan aktivis dapat mendorong pemahaman dan kerja sama yang lebih besar. Kampus dapat bermitra dengan organisasi masyarakat untuk membentuk program yang memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan mereka untuk mengatasi masalah sosial. Kemitraan tersebut juga dapat membantu aktivis memahami nilai penelitian dan pendidikan dalam perjuangan mereka.

Kesimpulan

Kesalahpahaman antara Tri Darma dan perjuangan rakyat adalah masalah kompleks yang memiliki akar sejarah, persepsi sosial, dan pengaruh institusional. Mengatasi kesalahpahaman ini membutuhkan pendekatan multifaset yang melibatkan pendidikan, dialog, peran media dan politisi yang bertanggung jawab, serta kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan aktivis. Dengan mengatasi kesalahpahaman ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan makmur di mana Tri Darma dan perjuangan rakyat saling memperkuat untuk kebaikan bersama.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer