Misteri Tri Ratna Buddha: Kekuatan Spiritual yang Melampaui Zaman

Bagas Setyawan

Dalam keheningan pagi di bawah naungan pohon Bodhi, Siddhartha Gautama mencapai pencerahan dan menjadi Buddha. Perjalanan spiritual beliau tidak berhenti di situ; ia menyebarluaskan ajaran yang kini kita kenal sebagai Dharma. Dharma ini, bersama dengan Sangha, komunitas para pengikut Buddha, dan Buddha sendiri, membentuk apa yang disebut sebagai Tri Ratna atau "Tiga Permata" dalam agama Buddha.

Buddha: Tidak hanya merujuk pada sosok Siddhartha Gautama, tetapi juga pada keadaan terbebas dari penderitaan dan siklus kelahiran kembali yang dapat dicapai oleh setiap individu. Kebuddhaan adalah potensi yang ada dalam diri kita semua.

Dharma: Merupakan ajaran yang diberikan oleh Buddha. Dharma adalah kebenaran universal yang tidak terikat waktu dan ruang, mengajarkan kita tentang empat kebenaran mulia dan jalan delapan arah yang merupakan panduan untuk mencapai pencerahan.

Sangha: Awalnya merujuk pada komunitas para biksu dan biksuni yang mendampingi Buddha, kini Sangha telah berkembang menjadi komunitas umat Buddha yang saling mendukung dalam perjalanan spiritual mereka.

Tri Ratna bukan sekadar simbol atau konsep; ia adalah pondasi yang menguatkan praktik spiritual umat Buddha di seluruh dunia. Dengan memahami dan mengamalkan Tri Ratna, kita dapat menemukan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup dan menapaki jalan menuju pencerahan.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer