Siapa Pemilik Indosat Saat Ini? Ini Jawabannya!

Pasha Pratama

Indosat adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang menawarkan berbagai layanan komunikasi, seperti telepon seluler, internet, dan multimedia. Indosat berdiri sejak tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit. Namun, sejak itu, Indosat telah mengalami banyak perubahan, baik dari segi kepemilikan, merek, maupun produk.

Pada awalnya, Indosat dimiliki oleh International Telephone & Telegraph (ITT), sebuah perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat yang menyewa infrastruktur dari pemerintah Indonesia selama 20 tahun. Kemudian, pada tahun 1984, pemerintah Indonesia membeli saham mayoritas Indosat dari ITT dan menjadikannya perusahaan milik negara dengan nama PT Indosat (Persero) Tbk. Pada tahun 1994, Indosat melantai di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange sebagai perusahaan publik.

Seiring dengan perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia, Indosat juga melakukan berbagai akuisisi dan penggabungan dengan perusahaan-perusahaan lain, seperti Bimagraha Telekomindo, Satelindo, dan Indosat-M3. Indosat juga meluncurkan berbagai merek layanan telepon seluler, seperti Mentari, Matrix, dan IM3. Pada tahun 2002, pemerintah Indonesia menjual sebagian besar sahamnya di Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia (STT), sebuah perusahaan investasi asal Singapura.

Pada tahun 2008, STT menjual sahamnya di Indosat kepada Ooredoo (dulu bernama Qtel), sebuah perusahaan telekomunikasi asal Qatar. Ooredoo kemudian menjadi pemegang saham pengendali Indosat dengan kepemilikan sekitar 65%. Pada tahun 2015, Indosat mengubah namanya menjadi Indosat Ooredoo untuk menyesuaikan dengan identitas global Ooredoo. Pada tahun 2019, Indosat Ooredoo melakukan rebranding dengan mengubah logo dan slogan menjadi "The Future is You".

Pada tahun 2021, Indosat Ooredoo mengumumkan rencana penggabungan usaha dengan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), salah satu pesaingnya di industri telekomunikasi. Penggabungan usaha ini bertujuan untuk menciptakan sinergi dan efisiensi operasional, serta meningkatkan daya saing dan nilai bagi pemegang saham. Penggabungan usaha ini telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir tahun 2021.

Pada tanggal 4 Januari 2022, penggabungan usaha antara Indosat Ooredoo dan Tri resmi berlaku. Sebagai hasil dari penggabungan usaha ini, terjadi perubahan nama perusahaan menjadi PT Indosat Tbk yang berdagang sebagai Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Perubahan nama ini mencerminkan keterlibatan Hutchison Asia Telecommunications Ltd (HAT), sebuah perusahaan telekomunikasi asal Hong Kong yang merupakan induk dari Tri, sebagai salah satu pemegang saham utama IOH.

Berdasarkan laporan PT EDI Indonesia selaku biro administrasi efek, susunan pemegang saham IOH (5% atau lebih) per 4 Januari 2022 adalah sebagai berikut:

  • Ooredoo Asia Pte Ltd sebesar 43,81%. Ooredoo Asia Pte Ltd adalah anak usaha dari Ooredoo Q.P.S.C., sebuah perusahaan telekomunikasi asal Qatar yang beroperasi di lebih dari 10 negara di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara.
  • PPA Investasi Efek (AFS) sebesar 9,63%. PPA Investasi Efek (AFS) adalah anak usaha dari PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pengelolaan aset dan investasi.
  • PT Tiga Telekomunikasi Indonesia SA1 sebesar 10,77%. PT Tiga Telekomunikasi Indonesia SA1 adalah anak usaha dari PT Tiga Telekomunikasi Indonesia, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Trinugraha Thohir dan Northstar Group. Trinugraha Thohir adalah seorang pengusaha Indonesia yang juga memiliki saham di berbagai perusahaan, seperti Adaro Energy, Berau Coal, dan Inter Milan. Northstar Group adalah sebuah perusahaan investasi asal Singapura yang berfokus pada pasar Asia Tenggara.
  • Hutchison Asia Telecommunications Ltd sebesar 21,65%. Hutchison Asia Telecommunications Ltd adalah anak usaha dari CK Hutchison Holdings Ltd, sebuah konglomerat asal Hong Kong yang memiliki bisnis di berbagai sektor, seperti telekomunikasi, ritel, infrastruktur, energi, dan pelabuhan. CK Hutchison Holdings Ltd adalah bagian dari CK Hutchison Group yang dipimpin oleh Li Ka-shing, salah satu orang terkaya di Asia.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemilik Indosat saat ini adalah Ooredoo Asia Pte Ltd, PPA Investasi Efek (AFS), PT Tiga Telekomunikasi Indonesia SA1, dan Hutchison Asia Telecommunications Ltd. Keempat perusahaan ini memiliki saham mayoritas di IOH dengan total sebesar 85,86%. Sisanya sebesar 14,14% dimiliki oleh publik.

Indosat Ooredoo Hutchison merupakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital kelas dunia yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih kompetitif di Indonesia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 100 juta pelanggan, lebih dari 60 ribu BTS (base transceiver station), dan lebih dari 40 ribu km serat optik. Perusahaan ini juga memiliki visi untuk menjadi mitra digital terpercaya bagi masyarakat Indonesia dengan menyediakan layanan berkualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau.

Demikian artikel terupdate tentang siapa pemilik Indosat saat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih telah membaca!
.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer