Telkomsel: Perusahaan Seluler Pertama di Indonesia yang Berawal dari Patungan Telkom dan Indosat

Dimas Mardiansyah

Telkomsel adalah salah satu nama besar dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 170 juta pelanggan dan menguasai hampir 60% pangsa pasar telekomunikasi seluler di Indonesia pada tahun 2020. Telkomsel juga menjadi operator seluler terbesar keenam di dunia dan memiliki kerjasama dengan 575 mitra roaming di 200 negara.

Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah berdirinya Telkomsel? Siapa saja yang terlibat dalam pendirian perusahaan ini? Bagaimana perkembangan teknologi dan layanan yang ditawarkan oleh Telkomsel? Artikel ini akan mengulas sejarah singkat Telkomsel dari awal berdiri hingga saat ini.

Awal Mula Telkomsel

Telkomsel resmi didirikan pada tanggal 26 Mei 1995 sebagai sebuah joint venture atau usaha patungan antara dua BUMN telekomunikasi saat itu, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat). Kedua perusahaan ini memegang saham masing-masing sebesar 51,03% dan 48,97% di Telkomsel.

Nama Telkomsel dicetuskan oleh Garuda Sugardo, salah satu petinggi Telkom pada saat itu. Pendirian Telkomsel sebenarnya murni gagasan dari Telkom, tetapi karena teknologi GSM juga dapat digunakan untuk telekomunikasi internasional dan sebagai "pemanis" menjelang rencana IPO Telkom, Indosat akhirnya ikut dilibatkan dalam pendirian Telkomsel.

Adapun pembagian jumlah saham Telkomsel yang dipegang oleh Telkom dan Indosat baru dapat disepakati setelah negosiasi alot di antara keduanya. Tujuan dari pendirian Telkomsel adalah untuk melebarkan sayap lewat jaringan komunikasi selular GSM (global system for mobile communication) yang saat itu masih baru di Indonesia.

Perkembangan Teknologi dan Layanan Telkomsel

Telkomsel memulai sejarahnya pada tahun 1993 saat Telkom menjajaki pengoperasian teknologi nirkabel GSM. Pada tanggal 1 Januari 1994, Telkom berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur GSM di Batam, Riau, yang kemudian diresmikan pada tanggal 2 September 1994 oleh Menristek B.J. Habibie. BTS yang melayani infrastruktur tersebut, yakni BTM001, pun dianggap sebagai BTS Telkomsel pertama di Indonesia.

Setelah berdiri sebagai perusahaan patungan, Telkomsel mulai mengembangkan jaringan dan layanannya ke seluruh Indonesia. Pada tahun 1997, Telkomsel meluncurkan layanan prabayar dengan merek SimPATI yang menjadi produk unggulan hingga saat ini. Pada tahun yang sama, Telkomsel juga meluncurkan layanan pascabayar dengan merek KartuHALO.

Pada tahun 2001, Singapore Telecom atau Singtel masuk sebagai pemegang saham minoritas di Telkomsel dengan mengakuisisi saham Indosat sebesar 25%. Pada tahun 2002, Singtel menambah kepemilikan sahamnya menjadi 35% dengan membeli saham dari Telkom sebesar 10%. Saat ini, Singtel masih memegang saham sebesar 30,1% di Telkomsel, sementara sisanya dimiliki oleh Telkom sebesar 69,9%.

Telkomsel terus berinovasi dalam menghadirkan teknologi dan layanan terbaru bagi pelanggannya. Pada tahun 2006, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 3G. Pada tahun 2014, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G LTE. Pada tahun 2020, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 5G.

Selain itu, Telkomsel juga menawarkan berbagai produk dan layanan digital, seperti mobile broadband, IoT, by.U, Orbit, MAXstream, DigiAds, MSIGHT, CloudX, TEMS, nGage, InCore, GraPARI, IndiHome, periklanan digital, perbankan digital, dan analisis data. Telkomsel juga memiliki anak usaha, yaitu PT Telkomsel Mitra Inovasi dan PT Telkomsel Ekosistem Digital.

Kesimpulan

Telkomsel adalah perusahaan seluler pertama di Indonesia yang berawal dari patungan antara Telkom dan Indosat pada tahun 1995. Telkomsel terus berkembang dan berinovasi dalam menghadirkan teknologi dan layanan terbaik bagi pelanggannya. Telkomsel menjadi operator seluler terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer