Pendahuluan
Istilah "Tri BM" mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, bagi penggemar motor klasik, istilah ini sangatlah penting. Tri BM merupakan subkultur dunia otomotif yang erat kaitannya dengan motor-motor lawas yang dimodifikasi dengan gaya retro.
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu Tri BM, karakteristiknya, dan cara membedakannya dengan subkultur motor klasik lainnya.
Pengertian Tri BM
Tri BM merupakan singkatan dari "Triumph, BSA, dan Matchless". Ketiga merek sepeda motor asal Inggris ini sangat populer di Indonesia pada era 1950-an hingga 1970-an.
Para penggemar motor klasik kemudian menciptakan istilah "Tri BM" untuk menyebut subkultur yang fokus pada modifikasi motor-motor dari ketiga merek tersebut. Gaya modifikasi yang dianut dalam Tri BM adalah retro, yang berarti mengembalikan motor ke tampilan aslinya atau mentransformasikannya ke gaya klasik.
Karakteristik Tri BM
Motor Tri BM memiliki sejumlah karakteristik khas yang membedakannya dengan subkultur motor klasik lainnya:
- Basis Motor: Berbasis pada motor-motor Triumph, BSA, atau Matchless.
- Gaya Modifikasi: Gaya retro, mengembalikan motor ke tampilan aslinya atau memodifikasinya ke gaya klasik.
- Mesin: Mesin asli atau replika dari mesin asli, dengan kapasitas mesin yang bervariasi.
- Rangka: Rangka asli atau rangka kustom yang dibuat sesuai dengan gaya retro.
- Suspensi: Suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang dual shock.
- Rem: Rem tromol depan dan belakang.
- Aksesori: Aksesori bergaya retro, seperti lampu bulat, jok berbahan kulit, dan knalpot peashooter.
Cara Membedakan Tri BM dengan Subkultur Motor Klasik Lainnya
Selain Tri BM, terdapat beberapa subkultur motor klasik lainnya yang juga populer di Indonesia, seperti:
- Britsh Classic: Mirip dengan Tri BM, namun tidak hanya berfokus pada motor dari ketiga merek. Subkultur ini meliputi modifikasi motor-motor klasik asal Inggris lainnya, seperti Norton, Royal Enfield, dan Ariel.
- Custom Classic: Berfokus pada motor-motor klasik dari berbagai merek yang dimodifikasi dengan gaya kustom. Modifikasi yang dilakukan biasanya lebih ekstrim dan tidak terpaku pada gaya aslinya.
- Japan Classic: Berfokus pada motor-motor klasik asal Jepang, seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki. Gaya modifikasi biasanya mempertahankan tampilan motor asli atau dimodifikasi dengan gaya retro yang lebih modern.
Untuk membedakan Tri BM dengan subkultur lainnya, cukup perhatikan basis motor yang digunakan dan gaya modifikasinya. Tri BM menggunakan motor Triumph, BSA, atau Matchless dan mengusung gaya retro yang mengembalikan motor ke tampilan aslinya.
Sejarah Tri BM
Subkultur Tri BM mulai berkembang di Indonesia pada era 1990-an, seiring dengan semakin banyaknya penggemar motor klasik yang mencari alternatif selain motor-motor Jepang. Motor Tri BM dianggap lebih eksklusif dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Pada awalnya, para penggemar Tri BM memodifikasi motor mereka secara sederhana dengan mengembalikannya ke tampilan aslinya atau mengganti beberapa komponen dengan suku cadang asli yang lebih langka. Namun seiring berjalannya waktu, gaya modifikasi Tri BM semakin berkembang dan menjadi lebih beragam.
Saat ini, subkultur Tri BM telah menjadi salah satu komunitas motor klasik terbesar di Indonesia. Terdapat banyak klub dan komunitas yang mewadahi para penggemar Tri BM, serta berbagai acara dan event yang diselenggarakan untuk mempertemukan para anggotanya.
Kesimpulan
Tri BM merupakan subkultur dunia otomotif yang berfokus pada modifikasi motor klasik dari merek Triumph, BSA, dan Matchless dengan gaya retro. Subkultur ini memiliki karakteristik yang khas, yaitu basis motor, gaya modifikasi, mesin, rangka, suspensi, rem, dan aksesori.
Untuk membedakan Tri BM dengan subkultur motor klasik lainnya, cukup perhatikan basis motor yang digunakan dan gaya modifikasinya. Tri BM menggunakan motor Triumph, BSA, atau Matchless dan mengusung gaya retro yang mengembalikan motor ke tampilan aslinya.