Tri Tura: Asal-Usul, Penyebab, dan Dampak yang Mengguncang Indonesia

Pasha Pratama

Pendahuluan

Tragedi Tri Tura atau Tritura merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada 12 Januari 1974. Peristiwa ini dipicu oleh kemarahan mahasiswa terhadap berbagai permasalahan negara, dan berujung pada demonstrasi besar-besaran yang menuntut perubahan.

Latar Belakang

Pada awal tahun 1970-an, Indonesia dilanda berbagai permasalahan ekonomi, sosial, dan politik. Inflasi melonjak tinggi, korupsi merajalela, dan kesenjangan sosial semakin lebar. Ketidakpuasan masyarakat pun semakin meningkat, terutama di kalangan mahasiswa.

Para mahasiswa merasa pemerintah Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto tidak mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Mereka juga kecewa dengan praktik KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) yang mengakar di pemerintahan.

Penyebab Langsung

Peristiwa Tri Tura dipicu oleh dua peristiwa utama:

  • Insiden Tanjung Priok: Pada 10 Januari 1974, terjadi bentrokan antara warga dan aparat keamanan di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ratusan warga sipil tewas dalam peristiwa tersebut, dan banyak yang lainnya ditangkap.
  • Malari: Demonstrasi yang disebut Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) terjadi pada 15 Januari 1974. Para mahasiswa menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab atas peristiwa Tanjung Priok dan menuntut pengunduran diri Soeharto.

Tuntutan Tri Tura

Dalam demonstrasi 12 Januari 1974, para mahasiswa menyuarakan tiga tuntutan yang kemudian dikenal sebagai Tri Tura:

  • Bubarkan DPR/MPR: Para mahasiswa menilai bahwa DPR/MPR tidak lagi mewakili rakyat dan harus dibubarkan.
  • Turunkan harga bahan pokok: Inflasi yang melonjak tinggi membuat harga kebutuhan pokok meroket, sehingga perlu diturunkan untuk meringankan beban masyarakat.
  • Hapuskan KKN: Para mahasiswa menuntut pemerintah untuk memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela.

Peristiwa Demonstrasi

Demonstrasi Tri Tura dimulai dari kampus Universitas Indonesia (UI) di Salemba, Jakarta Pusat. Ribuan mahasiswa berkumpul dan berorasi menyuarakan tuntutan mereka. Demonstrasi kemudian meluas ke kampus-kampus lain di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Para mahasiswa bentrok dengan aparat keamanan yang berusaha membubarkan demonstrasi. Terjadi kerusuhan dan penjarahan di beberapa tempat. Sejumlah mahasiswa dan warga sipil tewas dalam peristiwa tersebut.

Dampak Tri Tura

Peristiwa Tri Tura memiliki dampak yang signifikan bagi Indonesia:

  • Pergantian Menteri: Presiden Soeharto mengganti beberapa menteri yang dianggap tidak mampu mengatasi masalah-masalah negara.
  • Pembentukan KOPKAMTIB: Untuk meredam aksi mahasiswa, pemerintah membentuk Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (KOPKAMTIB).
  • Pembekuan Kegiatan Politik: Pemerintah membekukan kegiatan partai politik dan organisasi masyarakat yang dianggap kritis terhadap pemerintah.
  • Penangkapan Aktivis: Pemerintah menangkap dan menahan ratusan aktivis mahasiswa dan tokoh oposisi.

Tokoh Penting

Salah satu tokoh penting dalam peristiwa Tri Tura adalah Hariman Siregar. Sebagai Ketua Senat Mahasiswa UI, ia menjadi orator utama dalam demonstrasi 12 Januari 1974. Hariman ditangkap dan dijebloskan ke penjara selama bertahun-tahun.

Kesimpulan

Tragedi Tri Tura merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini menunjukkan kemarahan masyarakat terhadap pemerintahan Orde Baru dan menjadi katalisator perubahan-perubahan politik di kemudian hari. Meskipun tuntutan Tri Tura tidak sepenuhnya terpenuhi, namun peristiwa ini telah membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya demokrasi dan keadilan sosial.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer